Social Links
AMRI | ritel, pelayanan
ritel, pelayanan
ritel, pelayanan
18089
post-template-default,single,single-post,postid-18089,single-format-standard,vcwb,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-10.0,wpb-js-composer js-comp-ver-5.0.1,vc_responsive
 

THE POWER OF PELAYANAN

Mengapa orang-orang datang membeli ke toko kita? Padahal di sekitar itu banyak toko yang menjual barang-barang percis seperti apa yang kita jual, harganya sama, bahkan ada toko yang membanting harga dengan sangat murah, jual modalnya pun tidak masalah karena berharap banyak pengunjung yang berbelanja ke tokonya.

Tetapi faktanya ada saja orang yang tetap setia belanja ke toko kita, walaupun toko lain mengiming-imingi dengan harga yang lebih murah, orang-orang itu bergeming, malah tetap datang belanja ke toko kita, berulang-ulang bahkan belanjanya.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Bayangkan saja jika di sekitar toko tempat jualan kita, misalkan satu kecamatan ada kurang lebih 40.000 jiwa, ada sekitar seribu orang saja yang loyal belanja ke toko kita, saya rasa hidup kita tidak akan miskin dan ‘kelaparan’. Ah jika seribu orang terlalu banyak cukup 100 orang saja deh atau 0,25% saja, sama saya rasa dan saya pikir kita masih bisa tetap makan dan menyekolahkan anak-anak kita, dan tidak menutup kemungkinan yang seratus orang ini akan cerita kepada keluarga, saudara dan teman-temannya.

Untuk menjawab pertanyaan diatas, sebenarnya sangat mudah cukup menanyakan ke diri sendiri saja. Bukankah kita disamping sebagai pedagang atau penjual, kita pun sering belanja kepada orang lain kan, membeli kebutuhan yang tidak dijual di toko kita, ini artinya kita pun bisa dikatakan sebagai penjual sekaligus pembeli. Jadi seharusnya sudah bisa memahami apa yang dipikir dan dirasa baik oleh penjual maupun pembeli.

Perlu diketahui bahwa seseorang memutuskan untuk membeli atau belanja sesuatu, pastinya menggunakan pikiran. Dan sebagaimana sudah kita ketahui bersama bahwa kekuatan pikiran bawah sadar itu jauh lebih besar kekuatannya dibanding pikiran sadar. Ada yang mengatakan 88% pikiran bawah sadar dan 12% pikiran sadar, bahkan menurut yang saya baca dari artikel Pak Adi W Gunawan pakar hipnoterapi Indonesia, dari hasil penelitian terbaru bisa dikatakan manusia di era sekarang hampir 99% menggunakan pikiran bawah sadar, hanya 1 % menggunakan pikiran sadar, wow menarik sekali ya.

Berbicara pikiran bawah sadar tentunya akan berhubungan dengan perasaan atau emosi atau ada yang mengatakan jiwa, nafs dan berbagai istilah lainnya yang kadang membingungkan dengan saking banyaknya istilah, sehingga banyak terjadi ‘distorsi’ makna, padahal esensinya sama saja mau di barat atau di timur yang namanya manusia sama.

Maka tidak aneh jika para marketing handal dunia seperti Philips kotler, seth godin dan masih banyak yang lainnya sebenarnya lagi ‘bermain-main’ dengan pikiran bawah sadar manusia, he he..

Nah sesudah anda membaca sejauh ini, kok anda tidak menemukan kata ‘pelayanan’ sesuai judulnya apalagi tentang kekuatan dari pelayanan itu sendiri. Memang kadang kita tidak perlu menjelaskan sesuatu itu berwarna merah, cukup mengarahkan saja bagaimana agar pikiran dengan sendirinya mengatakan bahwa itu merah.

Pelayanan memang sangat erat kaitannya dengan pikiran bawah sadar manusia, pelayanan berbicara tentang seberapa banyak energi yang bisa diberikan, bukan seberapa banyak energi yang bisa disedot. Ingat bahwa kita ini adalah manusia, bukan robot apalagi alien he he…

Baca ratusan artikel lainnya berkaitan dengan bisnis ritel di
www.ritelnews.com dan telegram.me/ritelnews

Salam lima jari AMRI
*) Cucu Saepuloh Mentor AMRI Bandung

Tags:
,
Suhu Wan MH
95ropi@gmail.com
No Comments

Post A Comment