Social Links
AMRI | ROL (RETURN ON LUCK)
19381
post-template-default,single,single-post,postid-19381,single-format-standard,vcwb,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-10.0,wpb-js-composer js-comp-ver-5.0.1,vc_responsive
 

ROL (RETURN ON LUCK)

Bagian 2 (dari 4 tulisan)

Yang penting bukanlah keberuntungan (disebut juga KEBERUNTUNGAN BAIK) atau ketidakberuntungan (disebut KEBERUNTUNGAN JELEK atau kesialan), melainkan apa yang kita lakukan terhadap keberuntungan (ROL).

Keberuntungan baik dan keberuntungan jelek selalu datang kepada siapa saja silih berganti, misalkan kondisi ekonomi lagi booming atau lagi krisis bisa secara bersamaan menimpa sebagian besar bisnis di Indonesia. Tetapi saat booming tidak mendadak semua bisnis berkembang pesat atau saat krisis tidak semua bisnis menjadi bangkrut. Walau hampir semua mengalami kondisi keberuntungan yg sama, keberhasilan tetaplah ditentukan oleh ROL (imbal hasil atas keberuntungan). Saat ekonomi booming banyak yg sukses dan ada juga yg gagal, sebaliknya saat krisis banyak yg bangkrut tetapi banyak juga yg sukses.

Pertanyaan nya jika penentunya adalah ROL, apakah tidak ada peran keberuntungan? Pasti tetap ada karena:

1. Saat ekonomi booming akan lebih banyak perusahaan yg menjadi lebih sukses dibanding saat krisis.

2. Disaat krisis (keberuntung jelek) dan ROL (sikap terhadap keberuntungan) juga jelek maka bisa menyebabkan kebangkrutan, misalkan ceroboh dalam mengelola cash flow. Bahkan 1 keberuntungan jelek bisa langsung bangkrut. Sebaliknya jika ROL bagus, perusahaan tetap bisa bagus (minimal akan menjadi lebih tahan banting).

3. Disaat ekonomi booming dan ROL bagus, maka merupakan jalan meninju kesuksesan (tetapi jarang kesuksesan terjadi dg 1 peristiwa) dibutuhkan banyak peristiwa). Sebaliknya jika ROL jelek akan menjadikan perusahaan sedang2 saja (tidak dapat memanfaatkan keberuntungan).

Bersambung ke bagian 3
#suhuwan

DPP AMRI
dppamri@gmail.com
No Comments

Post A Comment