25 Jul MEMULAI DENGAN MODAL DENGKUL (Bagian-4)
Oleh : Suhu Wan (Ketum AMRI & Owner 84 Idolmart)
Merintis dan memulai bisnis pasti tidak akan mudah, akan membutuhkan kerja keras apalagi jika kita memulai dengan modal dengkul. Tetapi tingkat keberhasilannya bisa menyamai bisnis yg memiliki modal yg besar, asalkan kita berupaya lebih keras.
KITA BISA MEMULAI BISNIS DENGAN MODAL HANYA 10% DIBANDINGKAN YANG LAIN, NAMUN DENGAN UPAYA 10 KALI LIPAT MAKA HASILNYA AKAN BISA SAMA.
Apa saja usaha-usaha 10 kali lipat yang harus saya lakukan saat memulai dengan modal dengkul? Bisa dibayangkan memulai dengan modal dengkul apalagi dengan toko yang dimiliki sendiri (bukan sewa):
PERTAMA : MENJUAL SEBELUM BUKA, karena sebagian besar dimulai dengan hutang yang mendesak untuk dibayar (cicilan pembelian tanah, hutang pembelian etalas dan rak, hutang pemasangan folding gate, upah Mas Kalim, termasuk pembelian barang dagangan) memaksa saya harus secepatnya mengupayakan agar “uang masuk” secepatnya terjadi.
Setelah 1 bulan sejak mulai pembangunan toko (baru selesai 40 hari) tokonya saya buka dengan seadanya dengan menggelar mainan mobil tamiya yang lagi musim pada liburan anak sekolah pada bulan Juni 2001. Lapangan untuk mobil tamiya saya gelar di bagian toko yang sudah selesai sementara bagian yang lain tukang masih bekerja.
Saat musiman mobil tamiya ini sangat laku dan mereka harus bermain dengan menggunakan lapangan (yang terdiri dari 3 rel untuk saling berpacu seperti mobil balap), dan yang paling enak itu jualan “spare part” mobilnya yang harganya gelap dan bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi. Jualan ban, bearing, bemper, sasis dll plus biaya pasang/service (seperti mobil benaran ya?). Saat itu digelar lomba tamiya dengan peserta bisa 100 orang, untuk 1 mobil standar tamiya yang akan ikut lomba saat itu, harga mobil plus modifikasi agar memiliki kecepatan maksimal peserta harus mengeluarkan minimal Rp 250 ribu (keuntungan yang kita dapatkan bisa Rp 100 ribu).
Seperti sumur pompa zaman dulu jika air belum keluar maka harus dipancing dulu agar airnya keluar, itulah yang saya lakukan dengan cara memulai sebelum usaha dibuka. Jadi jika kita mau membuka usaha dan ada kesempatan untuk memulai lebih awal maka lakukanlah, bisa dengan online dulu, menawarkan/memasarkan dulu produk yang akan kita jual/sediakan dll.
Tetapi saat ini mobil tamiya sudah lama tidak musim lagi, salah satu juga dengan perkembangan Gadget dan teknologi membuat yang masih banyak menggemari mainan sekarang adalah anak SD dan TK. Sementara anak SMP dan SMU sekarang lebih asyik dengan gadgetnya, padahal pasar potensial (yang mau ikut lomba tamiya) adalah anak SMP dan SMU. Jadi saran saya (seperti di bisnis saya saat ini) tidak jualan tamiya lagi (jika pun ada cuma sedikit dan tidak laku juga). Kita tidak bisa melawan perkembangan yang ada, seperti game “ding dong” zaman dulu yang tidak laku lagi sekarang.
KEDUA : TIMING
KETIGA : NEKAD
KEEMPAT : ACTION
Akan saya jelaskan masing2 langkah kedua, ketiga dan keempat ini pada tulisan berikutnya.
No Comments