25 Jul MEMULAI DENGAN MODAL DENGKUL (Bagian-3)
Oleh : Suhu Wan (Ketum AMRI & Owner 84 Idolmart)
Sebelum toko yang saya bangun ini selesai, tukang masih proses finishinng, saya menggelar lapangan mobil mainan tamiya. Karena saat itu lagi musim, mainan itu sangat menarik untuk anak berdatangan dan main tamiya (tentunya beli tamiya dari toko saya).
Rak dan peralatan juga sudah diisi untuk tempat isi barang dengan cara bayar DP, sisa pembayaran etalase/rak saya minta belakangan. Selain pemasok etelase/rak sudah kenal dengan saya, mereka juga melihat dengan toko seluas itu tentulah saya akan membayar nanti saat jatuh tempo. Mereka memberi hutang kepada saya karena percaya saya “kelihatan punya uang”?. Jadi jika kita memulai dengan modal dengkul jangan ngomong2 tidak punya uang ya? ?.
Karena ini bukan toko saya yang pertama sehingga saya sudah kenal dengan pemasok (grosir) dan sudah bisa membeli dengan kredit (tempo 1 bulan) maka masalah membeli barang hanyalah menambah hutang (dagang).
Jika kepada pemasok saya mengatakan,” Boleh nggak saya meminta tempo pembayaran hutang yang selama ini hanya 1 bulan menjadi 2 atau 3 bulan?”
“Tidak boleh, masak hutang dagang sampai 2-3 bulan”.
Tetapi andaikata saya bilang,” saya tetap membayar hutang selama 1 bulan, tetapi biasanya saya belanja hanya 10 juta saya tambah menjadi 20 juta karena saya baru buka toko baru”.
“Boleh, jangankan menambah 1 toko, 5 toko pun boleh, lebih dari 10 toko pun boleh”.
BERTAMBAHNYA HUTANG (DAGANG) KARENA MENINGKATNYA OMSET (BUKA) CABANG, AKAN DISETUJUI OLEH PEMASOK.
Toko masih belum selesai (tinggal finishing) tetapi sudah buka, pengunjung sudah belanja, anak-anak bermain tamiya, akhirnya upah tukang 5 hari terakhir dibayar dari toko baru, upah Mas Kalim dibayar dari toko baru (2 bulan kemudian), hutang dari toko material dibayar dari toko yang baru (3 bulan kemudian baru lunas), cicilan tanah pun akhirnya dibayar oleh toko yang baru.
ORANG TIDAK AKAN PINTAR BERBISNIS JIKA TIDAK PINTAR MENCARI MODAL. JIKA HANYA KARENA ADA MODAL BARU BISA BERBINIS, ANAK KECIL PUN BISA.
Sebagian besar toko yang saya buka diawal-awal dimulai dengan teknik seperti ini, dengan teknik modal dengkul (walau tidak 100% hutang semua). Bisnis saya berkembang lebih cepat karena menggunakan pola ini. Jika saya hanya mengandalkan untung di toko pertama untuk membuka toko ke-2 (tanpa hutang atau modal dengkul) mungkin baru 3 tahun kemudian saya baru bisa buka toko yang ke-2. Tidak tahu berapa lama baru bisa toko ke-10? ?
Pertanyaan berikutnya:
Apakah memang toko yang baru dibuka langsung ramai?
Kenapa bisa ramai?
Barang dagangan yang saya beli di awal buka dengan kredit 1 bulan kan tidak semua habis terjual, padahal kan hutang barang itu sudah harus dibayar, apa yang harus saya lakukan untuk mengatasinya? Untuk membayar hutang yang jatuh tempo?
Apakah etelase/rak dan termasuk folding gate (rolling door) bisa saya bayar tepat waktu 1 bulan sementara hutang dagang juga jatuh tempo disaat yg bersamaan?
Bagaimana cara saya membayar hutang yang secara bersamaan jatuh tempo termasuk untuk membayar Mas Kalim dan hutang material bangunan?
Tamiya itu adalah mainan musiman dan bertahan hanya 1 bulan saat anak sekolah libur, begitu tidak musim lapangan tamiya ditutup dan 2/3 kosong melompong, toko saya yang luas menjadi seperti lapangan pesawat terbang?, isi toko hanya 1/3 dari luas toko. Bagaimana saya menyiasati semua ini?
Menjelaskan ini semua terpaksa materi ini belum selesai dan bersambung lagi pada tulisan berikutnya.?
No Comments