11 Nov KEPEMIMPINAN LEVEL 5 (lanjutan)
Sumber : Buku Good To Great By Jim Collins
Di tulisan sebelumnya disebutkan bahwa semua perusahaan bagus ke-hebat memiliki kepemimpinan level 5 pada saat transisi (melompat dari perusahaan bagus menjadi hebat). Sebaliknya ketidakhadiran kepemimpinan level 5 muncul sebagai pola konsisten dalam perusahaan pembanding (yang gagal).
Ada juga perusahaan yang hebat jadi menurun di saat pimpinan nya berganti ke orang lain, biasanya perusahaan keluarga yang anaknya tidak sebaik orang tuanya dalam memimpin. Sebaliknya terdapat juga dalam kasus perusahaan keluarga yang tadinya biasa-biasa saja tiba-tiba menjadi hebat disaat ada muncul anaknya yang merupakan pimpinan level 5.
Apakah semua orang bisa menjadi pemimpin level 5?
Bisakah kita belajar untuk menjadi pemimpin level 5?
Ada 2 kategori manusia: manusia yang tidak memiliki bibit level 5 dan manusia yang punya.
Kategori pertama terdiri dari orang-orang yang sampai kapan pun tidak pernah memaksa diri untuk menundukkan kebutuhan egoistis mereka dibawah ambisi lebih besar guna membangun sesuatu yang lebih besar dan abadi ketimbang diri mereka sendiri. Bagai orang ini, pekerjaan selalu pertama-tama soal apa yang mereka dapatkan-ketenaran, kekayaan, puja-puji, kekuasaan bagi diri mereka sendiri.
Kategori kedua, kelompok ini jumlahnya lebih besar, orang-orang yang potensial untuk menjadi pemimpin level 5. Kemampuannya ada dalam diri mereka namun masih belum ada kesempatan atau belum bisa membangkitkan energi raksasa yang tidur di dalam dirinya.
Tetapi orang yang berbakat ini (termasuk Insya Allah kita semua) bisa muncul kepemimpinan hebat (level 5) dengan banyak cara;
– pengalaman hidup yang sangat emosional (misalnya karena mengalami kebangkrutan, mengalami masalah-masalah yang berat),
– atau refleksi diri sehingga timbul nya kesadaran dari diri sendiri,
– atau ketemu mentor/pembimbing yang hebat,
– atau bisa juga dari membaca buku,
– atau mengikuti pelatihan dan seminar yang bisa menggugah,
– atau bergaul dengan komunitas atau lingkungan yang sangat mendukung,
– atau bekerja diperusahaan dan memiliki atasan pemimpin level 5.
Salah satu cara yang saya lakukan untuk menemukan dan mengasah calon pemimpin level 5 adalah dengan selalu membedah buku Good To Great ini untuk para manejer di Idolmart. Sebelum bedah buku mereka semua saya wajibkan membaca buku ini terlebih dahulu. Di AMRI juga saya beberapa kali melakukan bedah buku ini baik secara offline maupun online. Saat ini kebetulan saya sedang melakukan bedah buku ini untuk putra tercinta saya, makanya saya sekalian menulis bahasan buku ini.

Selamat melatih diri dan menemukan pimpinan hebat di dalam diri kita yang seharusnya berbakat untuk menjadi level 5 dan termasuk menemukan dan mencari pimpinan di level 5 di perusahaan kita.
Bagaimana cara memilih dan menemukan calon pemimpin level 5 ini? Mereka hadir disekeliling kita asalkan kita tahu mau mencari apa kita. Jika ada suatu momen keberhasilan, sesuatu penyelamatan, baik di bisnis, sosial, komunitas maupun di masyarakat, ada seseorang yang sangat berperan dalam momen itu tetapi dia sama sekali tidak tampil ke permukaan, tidak mau menonjolkan diri, maka dia adalah (calon) pemimpin level 5 yang hebat itu.
Jadi pemimpin level 5 itu bukan hanya syarat utama agar bisa menciptakan perusahaan hebat, namun juga akan dipastikan selalu berada di setiap organisasi hebat apapun, seperti sekolah, kampus, mesjid, lembaga sosial dll.
Saya juga kadang-kadang menemukan pemimpin level 5 di perusahaan-perusahaan lain baik mereka sebagai pemilik bisnis, atau sebagai karyawan di level-level manajemen (CEO, General Manejer, Manejer). Secara umum yang saya lihat, selain memang mereka sangat berprestasi, mereka juga rendah hati dan tidak mau menonjolkan diri.
Saya akui, saya juga masih jauh dari yang dikatakan pemimpin level 5, namun saya terus belajar dan mengasah diri. Bahkan saya pernah menutup Facebook saya ini selama 3 bulan karena takut ada “perasaan” menonjolkan diri dari keberhasilan yang saya capai. Tetapi belakangan saya berpikir, jika Fb ini saya tutup saya justru tidak berbagi untuk sama-sama belajar dengan Bang dan Non semua.
Katanya belajar yang baik itu adalah belajar untuk mengajar.

Ayo, mulai sekarang marilah kita belajar dan terus mengembangkan diri untuk menjadi pemimpin level 5, pemimpin yang hebat, apapun bidang yang kita pilih.
Apakah masih menarik pembahasan buku Good To Great ini kita lanjutkan Bang dan Non? Penulisan saya terpaksa agak panjang karena pada bagian tertentu saya mengutip kata per kata dari buku agar tidak mengurangi makna yang sebenarnya.
Selamat liburan, semoga bermanfaat
Suhu Wan
No Comments