Social Links
AMRI | BELAJAR…..BELAJAR….& BELAJAR…ADALAH KUNCI KEBERHASILAN
20293
post-template-default,single,single-post,postid-20293,single-format-standard,vcwb,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-10.0,wpb-js-composer js-comp-ver-5.0.1,vc_responsive
 

BELAJAR…..BELAJAR….& BELAJAR…ADALAH KUNCI KEBERHASILAN

Oleh : Suhu Wan (Ketum AMRI & Owner Idolmart)
Banyak orang menduga belajar itu hanya di bangku sekolah atau kuliah, begitu lulus maka belajar menjadi selesai. Padahal ijazah sekolah yang kita terima adalah “awal pertama” kita belajar yang sebenarnya, belajar dalam kehidupan nyata, belajar dari yang tersurat maupun yang tersirat. Kita akan berakhir belajar disaat sudah di batu nisan.
Saat menjadi seorang Manejer HRD di anak sebuah perusahaan group multinasional, saya sama sekali tidak melihat benang merah antara lulusan universitas yang hebat atau nilai (IPK) yang tinggi dengan jabatan/karir seseorang, ada alumni universitas terkenal jabatan hanya staff sementara universitas “ruko” jabatan Manejer.
Ada yang IPK (nilai) nya sangat tinggi jabatan hanya supervisor, sementara IPK pas-pasan malah jabatannya direktur. Faktor lulusan atau nilai kadang-kadang hanyalah merupakan syarat awal saat masuk bekerja di suatu perusahaan.
Saya yakin ini berlaku hampir di semua perusahaan, apalagi jika kita bicara dalam konteks pengusaha, sudah hampir “tidak nyambung” antara alumni dan nilai dengan kesuksesan di Bisnis. Lalu jika bukan karena faktor lulusan (atau tidak lulus) atau nilai di sekolah/kuliah maka faktor apa yang menentukan seseorang yang lebih berhasil baik di karir maupun bisnis?
Kuncinya adalah BAGAIMANA KITA BELAJAR SETELAH MASUK DALAM KEHIDUPAN NYATA YANG AKAN MENENTUKAN KEBERHASILAN KITA BAIK SEBEGAI SEORANG KARYAWAN MAUPUN SEBAGAI PENGUSAHA.
Belajar adalah hal yang utama kita di AMRI (Asosiasi Masyarakat Ritel Indonesia), kita sama-sama belajar dan berkembang, belajar bukan hanya teori namun lebih kepada praktek, dan pengalaman dari para suhu (mentor).
PENGALAMAN ADALAH GURU YANG BAIK, NAMUN PENGALAMAN ORANG LAINLAH YANG MERUPAKAN GURU PALING BAIK.
Banyak yang mengatakan kesalahan/kebangkrutan adalah pelajaran yang sangat berharga, memang benar…tetapi jangan salah kita hanya bisa belajar jika “kita masih selamat”?…..jika kita tidak selamat (tidak bangkit lagi) maka tidak ada gunanya pengalaman itu bagi kita?
Ungkapan kita “harus melakukan kesalahan untuk belajar” dalam banyak hal malah menjebak kita, karena jadi bertindak “nekad” dan “main hantam kromo”. Padahal dengan belajar banyak hal yang kita bisa “melakukan dengan benar” dibandingkan tanpa belajar sama sekali.
Seperti contoh “mempelajari lokasi yang strategis” sebelum memutuskan lokasi jauh lebih bagus ketimbang “tanpa belajar tentang lokasi” langsung membuka usaha, bisa dibayangkan betapa besarnya kerugian jika kita “salah lokasi”.
SEBAGIAN BESAR BISNIS YANG BANGKRUT SEBENARNYA SUDAH BANGKRUT SEBELUM BISNIS ITU DIBUKA.
Salam ?jari AMRI
DPP AMRI
dppamri@gmail.com
No Comments

Post A Comment