17 Jan BARANG BRANDED VS BARANG NON BRANDED
Oleh : Cucu Saepuloh
Pernah saya ditanya oleh seorang sahabat “Bang Cucu kalau mau jualan alat-alat listrik, apa saja yang mesti diketahui dan dipersiapkan?”
Baiklah lewat artikel ini semoga bisa membantu untuk menjawabnya.
Dalam berjualan alat-alat listrik ada yang namanya barang branded dan ada barang yang non branded, namun mungkin saja di jenis barang lain seperti atk, mainan, makanan berlaku juga barang branded dan non branded ini.
“Apa itu barang branded?”
Barang branded yaitu barang yang merknya sudah dikenal di masyarakat luas dan banyak orang mencarinya, biasanya barang seperti ini sudah lama bertengger di pasar, turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya dan sudah melekat di benak pasar.
Ciri barang branded ini merknya sudah dikenal di masyarakat, banyak orang yang nyari, termasuk kategori barang fast moving namun kalau dari sisi penjual profitnya sedikit karena sudah ada price list (daftar harga) yang sudah ditentukan tetapi perputarannya cepat.
Nah kalau mau berjualan contohnya alat listrik mesti diketahui dulu barang-barang brandednya apa saja lalu dihitung berapa modal yang mesti disiapkan untuk menyediakan barang-barang branded ini.
Kalau di toko kita tidak menyediakan barang-barang branded maka toko kita akan dicap toko yang tidak lengkap dan jangan khawatir tidak akan laku karena segmen pasarnya sudah ada.
Lanjut sekarang ke barang non branded yaitu barang-barang yang merknya belum begitu terkenal di masyarakat namun secara fungsi juga kualitas banyak barang non branded yang tidak kalah dengan barang branded.
Bahkan kalau mau jeli dan tekun memasarkan barang non branded, justru profitnya besar sekali bagi penjual.
Saya ada pengalaman bagaimana awalnya ditawari salah satu merk lampu yang kurang begitu terkenal oleh seorang sales yang datang ke toko.
Pada awalnya saya menolak dan sempat meremehkan kualitas merk lampu tersebut. Namun karena “kengototan” sales tersebut yang sering datang ke toko, akhirnya saya coba dulu untuk didisplay di toko.
Saat itu saya belum mengenal ilmu PELURU DULU, BARU MERIAM namun saya sudah mempraktekkan ilmu tersebut dalam jualan lampu yang non branded ini.
Awalnya saya mencoba mendisplay 5 buah lampu saja merk non branded tersebut yang perjanjian dengan salesnya kalau tidak laku lampunya harus diambil lagi dan saya tidak perlu membayar.
Dalam tiga hari ternyata kelima lampu tersebut laku terjual. Lalu saya telpon salesnya memesan lagi 30 buah lampu dan kembali dalam hitungan sepuluh hari ketigapuluh lampu tersebut habis terjual.
“Aje gile, ini lampu apaan, kok laku banget” dalam benak saya.
Dari situ saya mulai tertarik memasarkan lampu non branded tersebut disamping memang kualitas tidak kalah dengan yang branded, harga lebih murah, retur mudah, barang bergaransi yang lebih penting lagi profitnya menggiurkan.
Sampai saat ini saya masih menjual lampu non branded tersebut dan menjadi salah satu produk andalan baik di toko pertama maupun di cabang yang kedua, pernah dalam moment tertentu bisa menjual sampai ribuan lampu dalam satu bulan.
Barang branded penting sebagai daya tarik karena sudah dikenal dan banyak yang mencari dan membutuhkannya, barang non branded juga penting sebagai pendongkrak keuntungan toko.
Jadi menurut anda siapa yang akan menang jika barang branded dan barang non branded dipertandingkan?
Yang jelas bukan capres no urut satu atau capres no urut dua pemenangnya, karena ini bukan pilpres, ini tentang barang branded dan barang non branded.
Salam ✋ AMRI
No Comments