Social Links
AMRI | AJARI ANAK KITA TENTANG UANG
19558
post-template-default,single,single-post,postid-19558,single-format-standard,vcwb,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-10.0,wpb-js-composer js-comp-ver-5.0.1,vc_responsive
 

AJARI ANAK KITA TENTANG UANG

Dua kesalahan fatal karyawan yg berujung pada PHK adalah :
1. kejujuran tentang uang (karyawan mengambil uang yg bukan hak-nya)
2. melanggar asusilah di tempat kerja.
Jika kesalahan yg lain masih bisa dimaafkan dg catatan karyawan mau memperbaiki diri.

Dahulu saya sering memaafkan karyawan yg korupsi uang, tetapi 100%…..saya ulangi 100% melakukan lagi. Saya bisa memaafkan dirinya….namun dia yg tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Kebijakan saya di bisnis tegas…jika bermasalah dg kejujuran menyangkut uang…maka akan diberhentikan, apapun jabatannya.

Sifat tamak yg ada pada diri manusia (termasuk kita?), yg membuat koruptor selalu tertangkap. Andaikan orang korupsi hanya sekali, mungkin banyak koruptor yg lolos. Tetapi karena sifat tamak, sekali korupsi maka dia akan terus korupsi, dg nilai yg lebih tinggi lagi. Kapan orang itu berhenti korupsi? Saat sudah ketangkap atau tidak punya kesempatan lagi untuk korupsi.

Sedari kecil jagalah anak2 kita agar jangan sampai tidak jujur dg uang. Jika sampai punya kebiasaan mencuri, maka akan sangat berat untuk merubah sifat itu. Andaikan kita menemukan gejala ini sejak dini, segera lakukan koreksi dan pendidikan yg membuat dia jera untuk melakukan lagi. Jika sampai berlanjut ke umur yg lebih dewasa, akan sangat sulit untuk dirubah.

Yg juga sangat penting kita didik anak2 kita agar bisa mengatur uangnya sejak dini, bagaimana dia bisa mengontrol dirinya. Orang yg lebih besar pasak dari pada tiang (pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan), selalu sudah terbiasa sejak kecil. Kadang kita memanjakan dan terus membiarkan…akhirnya menjadi kebiasaan yg sulit dirubah.

Siapa sih yg tidak ingin anaknya senang? Tetapi kita sering lupa, kita memanjakan secara berlebihan yg justru tidak mendidik dia dan akhirnya dia mengalami kesulitan setelah menjadi dewasa. Ada seorang teman yg kebingungan saat anaknya masih kecil meminta sepeda dan dia tidak punya uang untuk membelikan. Dia meminjam kesana-kesini untuk memenuhi permintaan sang anak.

Karena teman dekat saya bilang,”Kamu bahaya begini, masih kecil saja anak kamu bisa memaksa kamu untuk membelikan sesuatu yg kamu belum mampu. Bagaimana nanti dia besar, kamu bisa diperas habis2an. Beri pengertian padanya dan jangan diikuti semua keamauannya”.

Jika terbiasa konsumtif dari kecil maka akan terus berlanjut setelah dewasa. Saya sering menolak memberikan apa yg anak saya minta (saat dia masih kecil), semakin ngotot dia minta semakin tidak saya berikan. Saat dia tidak minta malah baru saya beri dan tentunya sesuai dg porsinya anak2.

Ajarkan sedari kecil anak kita untuk bisa menabung, sehingga menjadi kebiasaan nanti setelah dia bekerja. Orang yg saat penghasilan kecil tidak bisa menabung, maka saat penghasilan besar pun tetap tidak adak bisa menabung.

Saya selalu mengingatkan saudara2 atau ponakan saya untuk mendidik dan mengarahkan anak2nya tentang uang sejak dini. kesalahan 1 ons saat anak2 kita masih kecil, maka beban untuk memperbaikinya 1 ton di kemudian hari.

Jangan lupa ajarkan anak untuk berbagi pada orang lain dg cara berikan contoh dari kita sendiri. Memberi pada saudara yg lain, memberi sumbangan pada yg membutuhkan. Jika pelit dari kecil maka akan terus terbawa sampai dia dewasa.

#suhuwan

DPP AMRI
dppamri@gmail.com
No Comments

Post A Comment