Social Links
AMRI | UANG BALIK, UANG YG MEMBUAT KITA KAYA
19568
post-template-default,single,single-post,postid-19568,single-format-standard,vcwb,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-theme-ver-10.0,wpb-js-composer js-comp-ver-5.0.1,vc_responsive
 

UANG BALIK, UANG YG MEMBUAT KITA KAYA

Oleh : Suhu Wan MH (Ketua Umum AMRI & Owner Minimarket Idolmart)

Saya tertarik dg cerita ada paranormal yg menjual “uang balik” pecahan Rp 100 ribu dg maharnya Rp 1 juta?. Setiap uang pecahan Rp 100.000 dibelanjakan, maka uang itu akan balik lagi ke kita. Bahkan kita akan mendapat “tambahan” berupa pengembalian uang belanja.

Misalkan kita belanja Rp 70.000, dg menggunakan uang balik Rp 100.000 kita kan mendapat kembalian Rp 30.000. Disaat uang Rp100.000 itu kembali kepada kita, berarti uang kembalian Rp 30.000 itulah yg merupakan “uang tambahan”. Jika berminat memperoleh “uang balik” ini silahkan cari di mbah google.?

Saya tidak bermaksud menyampaikan cerita “uang balik” yg jelas mistis ini, tetapi saya tertarik dg ide uang balik yg bisa membuat kita kaya. Semua pengeluaran uang yg kita lakukan, ada yg habis/hilang dan ada juga yang balik plus dg tambahan.

Jika kita mengeluarkan uang untuk makan maka uang ini tidak akan balik, benar kan? Jika pun ada yg balik setelah kita makan, itu dalam bentuk zat yg lain?. Kita beli pakaian yg memang untuk kita pakai (bukan untuk dijual kembali), adalah uang yg tidak akan balik. Kita beli motor yg hanya untuk dipakai (bukan untuk ojek online) bukan uang balik. Semua kebutuhan konsumtif bukanlah uang balik.

Tetapi jika pengeluaran untuk bisnis maka itu adalah uang balik. Pengeluaran kita untuk investasi juga merupakan uang balik. Pengeluaran untuk tabungan (yg nanti akan kita gunakan untuk berbisnis/investasi) adalah uang balik. Semua pengeluaran produktif adalah uang balik. Semakin banyak pengeluaran untuk “uang balik” maka kita akan semakin kaya.

Pengeluaran untuk zakat, sedekah, infak dan semua sumbangan yg kita berikan juga merupakan uang balik. Perbedaan zakat dg sumbangan adalah zakat itu wajib, jika tidak kita bayar akan diambil. Persamaannya adalah semakin besar yg kita bayar akan semakin banyak uang balik yg kita dapatkan.

Awalnya dari total pengeluaran yg kita lakukan mungkin baru sedikit “uang balik”-nya, baru 10%. Usahakan terus semakin lama semakin besar prosentasenya.
Cobalah setiap pengeluaran kita seleksi dg pertanyaan,”Ini uang balik nggak?”
Jika jawabannya “Ya”….jangan ragu langsung keluarkan.
Jika jawabannya “Nggak”, coba ditanya lagi,”Bisa nggak keluar nggak?”?

Dulu saat masih karyawan prosentase uang balik saya dari total pengeluaran cuma sedikit baru 5%-10% yg saya gunakan untuk tabungan. Saat memulai bisnis pengeluaran uang balik saya mulai meningkat sedikit demi sedikit.

Saat ini, total pengeluaran saya tentu saja prosentase “uang balik”-nya yg besar, spt membeli barang untuk dijual di 80 toko, menggaji banyak karyawan, membeli ruko, membantu biaya orang tua, membiayai sekolah anak dan ponakan2…semuanya Insya Allah uang balik. Pengeluaran saya yg bukan uang balik (untuk konsumtif) mungkin cuma kurang dari 1% dari total pengeluaran.?
#uangbalik
#pengeluaranproduktif
#pengeluarankonsumtif

DPP AMRI
dppamri@gmail.com
No Comments

Post A Comment